Saturday, 24 December 2011

7 Pelajaran Hebat dari kisah Steve Jobs

Mungkin kalian mengenal product Apple dengan baik, namun bagaimana dengan kisah pendirinya? Berikut biografi singkat Steve Jobs beserta 7 poin yang bisa kita pelajari dari kehidupan Steve Jobs selama hidupnya, 56 tahun.

Steve terlahir dengan nama Steve Paul Jobs. Lahir pada 25 Februari 1955 di San Fransisco, Amerika Serikat, Jobs kecil mendapatkan nama tersebut dari orang tua adopsinya Paul dan Clara jobs. Tak jelas kenapa Jobs diadopsi oleh kedua orang ini.



Orang tua biologis daripada Steve Jobs sebenarnya juga memiliki otak cemerlang. Sang ayah, Abdulfattah John Jandali adalah seorang profesor sains politik. Sedangkan ibunya, Joanne Simpson ialah seorang ahli terapi bicara.

Mulai mendirikan Apple

Jobs mulai bekerja pada 1974 di Atari dengan profesi teknisi. Atari adalah perusahaan yang mendesain circuit board. Pada 1976, Jobs mendirikan perusahaan bersama Steve Wozniak rekannya, perusahaan yang sekarang dikenal dengan logo apple berwarna putih, Apple. Dengan visi ingin mengubah dunia, Jobs memulai perjalanan karirnya.

Setelah mengeluarkan komputer pertama yang bernama Macintosh, Steve Jobs harus rela dipecat oleh CEO Apple saat itu yang bernama John Sculley. Ketegangan internal mengakibatkan keretakan hubungan kerja yang juga berimbas dengan menurunnya kinerja perusahaan. Jobs juga dianggap sebagai seorang pemarah, mudah berubah pikiran dan keras kepala.

Poin pertama, disini tampak jelas sekali bahwa Jobs berada di titik terendah dalam hidupnya, ditinggalkan rekannya dan harus keluar dari perusahaan yang dia impikan.

Poin kedua, Bukan Steve Jobs namanya kalau ia menyerah dengan kondisi hidupnya. Jobs lantas mendirikan perusahaan baru bernama NeXT Computer. Produk yang dihasilkannya di NeXT dianggap gagal dan mahal. Penderitaan Steve Jobs masih belum berakhir. Meski gagal, hal ini membuat perjalanan karir Steve menjadi lebih baik di masa depan.

Poin ketiga, Jobs yang mengakuisisi The Graphics Group di tahun 1986, sebuah studio film animasi kecil. The Graphics Group yang kemudian berubah nama menjadi Pixar itu mulai beranjak sukses di tahun berikutnya. Sukses Jobs ini diperoleh setelah merilis film Toy Story di tahun 1995. Saya masih ingat film ini dulu sangat saya sukai, dan saya rasa kamu juga. Dari sini saya mempelajari bahwa Jobs selalu mencari atau mungkin membuat jalan kesuksesannya sendiri. Tanpa terbayang-bayang masa lalu yang sebenarnya cukup membuatnya stres. Tak hanya itu, Jobs bisa memulai kisah sukses dari bidang yang bukan industri komputer, film animasi.

Poin keempat, Di akhir 1996, Jobs berusaha agar Apple mau mengakuisisi NeXT. Dengan dalih bahwa NeXT memiliki sistem operasi yang dibutuhkan Apple, Jobs berhasil menjual NeXT kepada Apple seharga USD 429 Juta. Sekali lagi Jobs tak berhenti dengan kesuksesan Toy Story. Jobs juga berhasil merubah perusahaan yang tak menguntungkan menjadi modal besar baginya.

Poin kelima, Berkat kepiawaiannya, Jobs yang saat itu kembali ke Apple akhirnya menjabat sebagai CEO. Dari tahun 1997, Jobs lantar mengeluarkan produk Apple fenomenal seperti iPod, iMac, iPhone, iPad dan iCloud yang sukses mengantarkan Apple sukses besar, bahkan di bursa saham. Jobs meraih sukses berkat kerja keras, semangat pantang menyerah dan keinginan untuk menciptakan produk yang mengubah dunia, sesuai dengan visi saat ia mendirikan Apple pertama kali.

Poin keenam, Jobs harus mengalami masa jayanya itu dengan dihantui kanker pankreas pada Agustus 2004 dan akhirnya harus menjalani operasi. Jobs yang akhirnya dinobatkan sebagai CEO terbaik Amerika, mengalami yang namanya cuti masuk berulang kali akibat kondisi kesehatannya yang kurang baik. Disini, Jobs masih memikirkan dunia dan terus menciptakan produk walau masih dalam kondisi tak sehat.

Poin ketujuh, Jobs mengenal dirinya dan berpikir untuk perusahaan. Memilih Tim Cook sebagai CEO Apple berikutnya, Jobs pun mengundurkan diri dari Apple. Dengan alasan kondisi kesehatan yang terus menurun, Jobs resmi mengundurkan diri pada 24 Agustus 2011. Publik pun meragukan warisan Jobs, Apple, yang dianggap kurang berpengaruh tanpa kehadiran Steve Jobs. Meski bursa saham sempat menunjukkan angka penurunan, saham akhirnya pulih bahkan sempat naik.

Steve yang dulunya terkenal pemarah, kini malah dianggap sebagai seorang yang visioner. Dalam keluarga, ia dianggap sebagai ayah yang hangat. Bahkan publik banyak yang mengungkapkan rasa terima kasihnya atas kontribusi Steve Jobs di dunia teknologi. Jobs seolah menjadi seorang yang berbeda. Ya, dia berubah menjadi orang yang lebih baik.